Fertilisasi atau Tubektomi.
Proses terbentuknya sel telur yang dikenal dengan oogensis terjadi di dalam ovarium (idung telur). Sel telur (ovum) merupakan sel bulat dengan diameter 0,14 mm dengn berat kira-kira 0,000004 gram atau 1/20 juta ons yang mengandung 46 kromosom terdiri dari 23 pasang autosom dan 1 pasang kromosom kelamin. Ovum itu berkembang selama masa profase sejak terbentuknya 2 idung telur. Namaun sel telur itu baru berupa oosit primer dan berada di ovarium hingga puber atau akil balik. Sesudah itu hanya ada sebuah oosit yang mengalami pembelahan pertama dengan membentuk 2 inti masing-masing 23 kromosom. Biasanya hanya satu oosit setiap 28 hari. Dengan begitu wanita yang berumur 45 tahun terdapat oosit primer yang berusia 45 tahun. Oosit ini berpeluang besar mengakibatkan anak lahir dalam keadaan cacat karena Nondisjuction. Hal itu terjadi akibat kromosom yang sama gagal pisah dan berkumpul serta menuju nukleus yang sama selama meiosis. Pendapat ini menjelaskan mengapa anak yang dilahirkan dari perkawinan sedarah (semendah) berpotensi menjadi cacat atau memiliki anak cacat.
Puberitas merupakan perubahan fisik yaitu tubuh dan hormon. Pada wanita dikenal dengan menstruasi pertama atau Menarche. Itu berarti alat reproduksi wanita mengalami kematangan. Selanjutnya akan terjadi siklus atau daur menstruasi. Biasanya ritme haid atau menstruasi berlangsung 28 hari. Haid terjadi karena terlepasnya selaput lendir pada rahim (uterus) yang mengalami kematangan keluar melalui vagina dalam bentuk darah rata-rata lamanya 2 sampai 6 hari. Menstruasi berhenti kalau terjadi Fertilisasi.
Ovum akan keluar dari idung telur ketika sel-sel follikel yang mengelilingi ovum menghasilkan pembengkakan pada dinding luar dari ovarium. Apabila ada tekanan yang cukup akan menyebabkan pecahnya ovarium bagaikan meletusnya gunung berapi. Kemudian ovarium mengeluarkan cairan follikel dan disusul sel telur. Ovum yang dilepaskan ini kemudian ditangkap oleh bagian ujung saluran telur (Tuba Fallopii) yaitu Jumbai berbentuk seerti jari-jari yang menggerakkan sel telur ke Tuba Fallopii. Ovum hanya dapat hidup 24 jam kalau tidak terjadi fertilisassi. atau pembuahan.
Fertilisasi atau peristiwa masuknya sperma dalam sel telur melalui persetubuhan atau sanggama (coitus) atau inseminasi buatan. Pembuahan terjadi di bagian atas tuba fallopii.
Setelah terjadi pembuahan maka ovum yang dimasuku sperma akan membentuk Zigot melalui proses meiosis (pembelahan inti sel secara reduktif). Sel Zigot itu kemudian mengalami pembelahan pertama dengan terbentuknya DNA (Deoxyribonucleic Acid) dengan 23 kromosom dari masing-masing sperma dan sel telur. Beberapa jam kemudian terjadi pembelahan yang berlangsung terus hingga berbentuk sebuah bola berongga yang disebut Blastosist yang merupakan janin (embrio) bergerak ke bawah masih dalam saluran telur. dan menempel di dinding rahim. Perjalanan blastosist sampai menempel di uterus waktunya kira-kira 5 sampai 7 hari.
Untuk mencegah supaya tidak terjadi kehamilan maka dilakukan tubektomi. Tubektomi adalah tindakan untuk menutup saluran telur (tuba fallopii) dengan cara dipotong dan diikat agar sperma tidak mencapai ovum, sehingga tidak terjadi fertilisasi.
Komentar
Posting Komentar