Perpaduan Antara
Teorri Medan Terpadu dan Persepsi
Saya pernah melakukan eksperimen
dengan mengabungkan atara teori medan terpadu dan persepsi. Uji percobaan itu
dilakukan diruang terbuka hijau dengan suara yang menghasilkan bunyi seperti
binatang. Tujuannya agar orang yang
mendengarnya akan mengasosiasikan atau mempersepeikan dengan sesuatu, kejadian
atau peristiwa tertentu yang dapat memicu terjadi perilaku atau mengungkap
dorongan-dorongan, memori, emosi-emosi, sentimen-sentimen, kompleks-kompleks
dan konflik-konflik, Hal ini dapat dijelaskan dengan kombinasi antara teori
medan terpadu dan Persepsi.
Teori medan terpadu pertama kali
diungkap oleh James Clerk Maxwell yang ia jelaskan dengan baik dalam karya
ilmiahnya “Treatise on Electricity and Magnetism (1873). Penelitian tentang
konsep gelombang electromagnet dan cahaya membuktikan bahwa kecepatan gelombang
electromagnet di ruang hampa sekitar 300,000 km/detik. Ia menyimpulkan bahwa
cahaya adalah gelombang elektomagnet, Dari teori ini akan coba dijelaskan
proses terjadinya suatu perilaku yang
berasal dari gelombang suara atau stimulus cahaya kemudian ditangkap oleh alat
indra dan dipersepsikan oleh otak. Hasil dari persepsi itu akan menentukan
perilaku sadar maupun tidak sadar.
Menurut
Chaplin (1995) persepsi adalah proses mengetahui atau
mengenali objek dan kejadian objektif melalui indra. Lebih jauh lagi Ivancavich
dkk. (2007) menjelaskan persepsi merupakan proses kognitif dimana terjadi
aktivitas memilih, mengorganisasikan, dan memberikan arti terhadap stimulus
atau objek. Hasil dari interpretasi melalui persepsi, memengaruhi sikap dan
perilaku. Sikap berupa respon positif atau negatif terhadap stimulus lingkungan.
Weaver
(1949( berpendapat bahwa gelombang suara di atas 1,000 hertz dapat dideteksi
oleh sekelompok serabut saraf yang berbeda di area telinga, Suara itu dapat
disandikan melalui resonansi (Josep Guichard Duverney, 1683). Contohnya jika
garpu tala diketuk dekat piano akan membuat dawai piano yang senada dengan
garpu tala akan bergetar. Hal itu akan terjadi bila dipresentasikan pada
telinga manusia disaluran membran basilaris. Setiap tempat spesifik dimembran
basilaris akan menghasilkan sensasi nada khusus nada banyak tempat yang sesuai dengan reseptor
untuk nada (Herman von Helmholtz, 1800-an). Suara dengan frekuensi tinggi
menyebabkan getaran pada ujung terjauh membran basalis, Saat frekuensi
meningkat pola getaran bergerak menuju toramen ovale (Bakesy, 1960). Dengan
frekuensi di bawah 50 hertz semua bagian membrane basilar diperkirakan bergerak
sama dan suara dapat dibedakan sampai dengan frekuendi 20 hertz.
Suara atau
stimulus yang ditangkap oleh indra telinga atau mata kemudian dihantar oleh
syaraf reseptor ke area Wernicke, Area ini tempat dimana kode auditorik dan
makna kata disimpan. Kalau kata akan diucapkan, kode auditoriknya harus
diaktivasi di area Wernicke dan ditransmisikan oleh suatu berkas saraf ke Broca,
mengativasi kode articulator ditransmisi ke
area motorik untuk menghasilkan kata-kata yang diucap. Area Broca
menyimpan kode artikulasi yang menentukan urutan gerakan otot yang diperlukan
untuk mengucapkan sesuatu kesan, mengaktifkan otot bibir dan lidah dan dalam urutan
yang tepat menghasilkan kata yang
terucap.
Kata yang terucap atau tindakan dapat mengandung emosi, kebutuhan
psikologis; 1. kebutuhan yang dimotivasi untuk mencapai power, kekayaan,
prestise, pengetahuan atau prestasi kreatif. 2. Kebutuhan yang dimotvasi oleh
afeksi, kekaguman, simpati, cinta, dan ketergantungan, 3. Kebutuhan yang
dimotivasi oleh keinginan akan
kebebasan, perubahan dan perangsangan. Kebutuhan-kebutuhan itu dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu dan pendidikan.
Pengalaman di masa kanak-kanak pada usia di bawah 5 tahun
merupakan antesden terhadap perilaku di periode perkembangan anak selanjutnya
atau hingga masa dewasa. Perilaku yang berulang akan tersimpan di area bawa
sadar dalam diri, Peristiwa ini di simpan di bagian otak Basal Ganglia, Akan
ada jalur saraf yang tebal yang merupakan indikasi dari terbentuknya suatu perilaku
yang dibentuk melalui proses belajar (Nuwer. dalam Stoltz, 2000). Semakin
perilaku itu diulang jalur sarafnya akan menebal; tahap pertama, tahap kedua
dan tahap ketiga. Hal itu dapat diketahui melalui hasil pemindaian Positron
Emission Technology (PET).
Pendapat lain menjelaskan bahwa emosi pengalaman masa lalu terekam
pada neuron. Neuron adalah sel khusus pada otak yang menjadi unit dasar sistem
saraf. Neuron menjadi kunci rahasia dari kegiatan belajar dan berfungsinya
mental karena proses merekam, mengkodifikasi, mengingat menyimpan segenap
pengalaman manusia terdapat pada badan sel dan serabut-serabut saraf. atau
sistem saraf ini (lihat gambar neuron dan bagian-bagiannya di bawah ini). Neuron merupakan tempat emosi, inteligensi
dan afeksi.
Komentar
Posting Komentar