Langsung ke konten utama

The Symbol

 The Symbol

Rumus :
Obtained Score ( Skor tampak), X = True Score (skor murni), T + Error of Measurement (Kesalahan pengukuran dan kesalahan pada populasi) ƨ. Simbol eror ini ƨ maknanya menjadi bervariasi dengan cara dibuat sama atau dicok-cocokan serta yang menyerupai. Berikut penapsirannya: pada manusia: anak kecil, posisi tidur anak remaja dan orang dewasa, rambut, orang gemuk, perut buncit, gangguan bentuk tubuh dll.
Binatang: ular, biawak ("tahtalan atau soa-soa"), kura-kura ("wahuuh"), buaya, kampret, kelelawar, kecebong, kodok, burung, nyamuk, babi, anak ayam, ayam, sapi kucing, anjing, ikan (air tawar atau air asin), lalat, ulat sutra, belatung, belut, udang, bebek, tikus, monyet, dll.
Peralatan rumah tangga: gelas, piring, sendok, gayung perabotan, bantal dll
Alat transportasi dan turunannya: Sepeda, sepeda motor, mobil, kereta, kapal laut, pesawat, onderdil atau Spare parts dll.
Alat pertanian: cangkul, skop, pemotong rumput, gergaji mesin, alat bajak dll.
Alat pertukangan & bahan bangunan: palu, gergaji / mesin, meter, pnggaris, semen, pasir, besi dll.
Nama dan kata yang menggunakan huruf e.
Lain-lain: Rumah. gereja atau tempat ibada, kabel, tabung gas, botol, tali, kursi roda, pakaian, alat olahraga, pagar, pelastik, sampah dll.
lainnya: tanah pekarangan, perkebunan, sawah, tanah kosong, dll.
Secara umum : Benda hidup dan benda mati, benda hidup: manusia, hewan, tumbuhan. Benda mati: padat, cair, gas. 3 Juli 2021
Keterangan foto tidak tersedia.





1 Komentar

  • Jantje Rasuh
    Biara-biara Kongregasi MSC, sarang penyamun, bubarkan, hancurkan, sampah.  3 Juli 2021
  • I am not a correspondent of the Psychological Association of the Philippines and the American Psychological Association. 12 Juni 2021

  • "Kepolosan Kedua"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permasalahan Anak Usia Sekolah Dasar

Permasalaha Anak Usia Sekolah Dasar Gerakan pembentukan karakter begitu gencar dibicarakan saat ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang betapa penting pembentukan karakter. Menurut Stephen R Covey (2004) 90 persen nilai kepemimpinan adalah karakter. Sementara penelitian yang dilakukan di Harvard University menunjukkan 80 %   perilaku seorang pemimpin tergantung pada karakter personal orang tersebut (Warren Benis, dalam Educare Mei 2009). Dalam pembentukkan karakter perlu juga diperhatikan problem atau situasi konkrit yang dialami subjek atau anak didik. Sehingga pembentukan karakter itu bertolak dari permasalah real serta berbasis data. Saat upaya memahami pribadi anak didik kebanyakkan mengunakan teori yang berasal dari dunia barat.   Oleh karena itu, penelitian ini berupaya mengetahui permasalahan yang dialami oleh anak usia sekolah dasar secara kontekstual. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dalam memahami permasalahan anak usia

The Way of the Heart

                                                                     The Way of the Heart                                                            (Tulisan di bawah ini dari FB saya) Menurut Jules Chevalier masalah sosial yang dialami masyarakat Perancis setelah revolusi di abab 18 adalah individualitas, egoisme dan sikap acuh tak acuh.Ia menganalogikan masalah-masalah tersebut seperti penyakit atau wabah. Untuk mengatasi masalah tersebut menurutnya Hati Kudus Yesus adalah obatnya.Orang perlu berdevosi kepada Hati Kudus Yesus untuk menghadapi masalah tersebut. Namun yang ia maksudkan adalah sebuah gaya hidup menurut hati atau cara hidup menurut hati (the way of the heart) yang bersumber pada hati Kudus Yesus, bukan semata-mata perbuatan ritual atau kultus. Kemudian saat ini ada sekelompok orang yang ingin spiritualitas tersebut relevan dengan permasalahan hidup yang dihadapi oleh umat dan masyarakat. Hal itu berpengaruh pada proses menjadikan Jules Chevalier sebagai ora

Persepsi Generasi Muda Katolik Terhadap Katekis dan Guru Agama

Persepsi Generasi Muda Katolik Terhadap Katekis dan Guru Agama Katolik. Jantje Rasuh Abstrak Generasi muda merupakan tulang punggung Gereja, bangsa dan negara. Eksisnya Gereja akan ditentukan oleh generasi mudanya.   Begitu juga dengan pelayanan pastoral Gereja Katolik yang membutuhkan orang muda untuk menjadi guru agama dan katekis. Guru agama Katolik berperan penting dalam pewartaan iman Katolik melalui kesaksian hidup, pendidikan dan pengajaran. Kurangnya orang muda untuk menjadi guru agama dan katekis menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi orang muda Katolik terhadap guru agama dan katekis. Penelitian dilakukan pada Sekolah Menengah Atas   Yoanes XXIII Merauke dan SMA Yos Sudarso Merauke. Responden berjumlah 214 orang kelas X sampai XII, terdiri dari 145 siswa SMA Yoanes XXIII dan 69 siswa SMA Yos Sudarso. Pengambilan data dengan metode angket, yaitu angket persepsi terhadap guru agama Katolik dengan nilai reliabilitas Internal