Langsung ke konten utama

Zahir

 Zahir

Zahir berasal dari bahasa arab yang berarti konsep dari sesuatu yang kasat mata, selalu terbayang dalam pikiran manusia atau berupa obsesi, apabila diikuti akan menjadi kekuatan pendorong, inspirasi, energi hidup, yang melahirkan kreativitas.
Paulo Coelho dalam novelnya yang berjudul The Zahir mendeskripsikan Zahir sebagai seorang istri dari tokoh utama. Istri dari tokoh utama ini bernama Ester bekerja sebagai wartawan perang. Ia menghilang secara tiba-tiba dan menimbulkan pertanyaan besar apakah ia diculik atau dibunuh, atau menghilang karena ingin bebas dari perkawinan yang tidak membahagiakan. Proses mencari si istri merupakan zahir bagi lelaki yang menjadi tokoh utama.
Dari proses pencarian itu dengan menjelajahi berbagai negara menghantar pembaca untuk sampai pada permenungan tentang kekuatan cinta, kata hati yang menjadi kekuatan untuk mengerakkan segala potensi yang dimiliki. Perjalanan hidup ini menjadi pengalaman spiritual si tokoh yang menghantarnya menemukan makna penderitaan {kehilangan}, iman, ketenaran, perkawinan, yang berkorelasi dengan kebebasan dan kreatifitas.
Kreativitas merupakan hal-hal baru yang dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang ada, pandangan baru terhadap kehidupan melalui permenungan diri. Jawaban-jawaban yang telah diuji di laboratorium kehidupan nyata. Sebagaimana yang dialami oleh Viktor Frankl ketika berada di kamp konsentrasi yang membuatnya menemukan Logotherapy. Begitu juga pengalaman Carl Rogers ketika menghadiri konferensi Federasi mahasiswa Kristen sedunia di China. Pengalaman itu membuat cara pandang Rogers tentang manusia berubah. Terutama ketika ia bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang intelektual dan kultural. Hal ini membuatnya menjadi seorang yang humanis dengan tehnik terapi Client-Centered Therapi atau terapi yang berpusat pada klien.
Abraham Maslow juga mengalami pengalaman yang merubah dirinya dari seorang Behavorisme menjadi humanis. Ketika Maslow sedang mengendarai mobil untuk kembali ke rumahnya, ia dihentikan oleh suatu parade rakyat gembel yang menghentikannya. Saat itu situasinya beberapa hari setelah Jepang menyerang Pearl Harbor. "Air mata mulai menetes wajahku; saat itu merubah seluruh kehidupanku dan menentukan apa yang saya lakukan sejak itu.:"Pasa saat yang sama Maslow sedang mempelajari orang-orang yang unggul dan memiliki aktuakisasi diri yang sangat baik. 3 pengalaman membuat Maslow menjadi seorang ahli psikologi humanistik yang terkenal. Pertama, mempelajari bahviorisme. Kedua, menikah dan menjadi seorang ayah, saat kelahiran anak pertama. : Anak kami yang pertama telah mengubah diri saya sebagai seorang psikolog. Saya pandang mahluk mungil penuh misteri ini...... saya ingin menegaskan bahwa seorang yang mempunyai sendiri anak tidak mungkin menjadi seorang Behaviorisme. Ketiga, mempelajari orang-orang yang dianggapnya unggul, antara lain beberapa gurunya.

Sumber bacan:
Koeswara, E.(1992).Logoterapi: psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Kanisius.
Goble, F.G. (1987).Mazhab ketiga: psikologi humanistik Abraham Maslow. Supratiknya, A.(penerjemah).Yogyakarta: Kanisius.
Schultz, D.(1991). Psikologi pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. Yustinus, OFM.(Penerjemah).Yogyakarta: Kanisius.
Majalah prioritas, No.8, Januari-Februari 2006.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permasalahan Anak Usia Sekolah Dasar

Permasalaha Anak Usia Sekolah Dasar Gerakan pembentukan karakter begitu gencar dibicarakan saat ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang betapa penting pembentukan karakter. Menurut Stephen R Covey (2004) 90 persen nilai kepemimpinan adalah karakter. Sementara penelitian yang dilakukan di Harvard University menunjukkan 80 %   perilaku seorang pemimpin tergantung pada karakter personal orang tersebut (Warren Benis, dalam Educare Mei 2009). Dalam pembentukkan karakter perlu juga diperhatikan problem atau situasi konkrit yang dialami subjek atau anak didik. Sehingga pembentukan karakter itu bertolak dari permasalah real serta berbasis data. Saat upaya memahami pribadi anak didik kebanyakkan mengunakan teori yang berasal dari dunia barat.   Oleh karena itu, penelitian ini berupaya mengetahui permasalahan yang dialami oleh anak usia sekolah dasar secara kontekstual. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dalam memahami permasalahan anak usia

The Way of the Heart

                                                                     The Way of the Heart                                                            (Tulisan di bawah ini dari FB saya) Menurut Jules Chevalier masalah sosial yang dialami masyarakat Perancis setelah revolusi di abab 18 adalah individualitas, egoisme dan sikap acuh tak acuh.Ia menganalogikan masalah-masalah tersebut seperti penyakit atau wabah. Untuk mengatasi masalah tersebut menurutnya Hati Kudus Yesus adalah obatnya.Orang perlu berdevosi kepada Hati Kudus Yesus untuk menghadapi masalah tersebut. Namun yang ia maksudkan adalah sebuah gaya hidup menurut hati atau cara hidup menurut hati (the way of the heart) yang bersumber pada hati Kudus Yesus, bukan semata-mata perbuatan ritual atau kultus. Kemudian saat ini ada sekelompok orang yang ingin spiritualitas tersebut relevan dengan permasalahan hidup yang dihadapi oleh umat dan masyarakat. Hal itu berpengaruh pada proses menjadikan Jules Chevalier sebagai ora

Persepsi Generasi Muda Katolik Terhadap Katekis dan Guru Agama

Persepsi Generasi Muda Katolik Terhadap Katekis dan Guru Agama Katolik. Jantje Rasuh Abstrak Generasi muda merupakan tulang punggung Gereja, bangsa dan negara. Eksisnya Gereja akan ditentukan oleh generasi mudanya.   Begitu juga dengan pelayanan pastoral Gereja Katolik yang membutuhkan orang muda untuk menjadi guru agama dan katekis. Guru agama Katolik berperan penting dalam pewartaan iman Katolik melalui kesaksian hidup, pendidikan dan pengajaran. Kurangnya orang muda untuk menjadi guru agama dan katekis menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi orang muda Katolik terhadap guru agama dan katekis. Penelitian dilakukan pada Sekolah Menengah Atas   Yoanes XXIII Merauke dan SMA Yos Sudarso Merauke. Responden berjumlah 214 orang kelas X sampai XII, terdiri dari 145 siswa SMA Yoanes XXIII dan 69 siswa SMA Yos Sudarso. Pengambilan data dengan metode angket, yaitu angket persepsi terhadap guru agama Katolik dengan nilai reliabilitas Internal