Langsung ke konten utama

The Game

Lanjutan dari The Game
Kartu-kartu TAT (Thematic Apperception Test).
Saya tertarik membahas kartu 5. Kartu 5 gambar tentang seorang wanita tengah baya sedang berdiri dan melihat di ambang pintu dengan membuka pintu separuh. Gambar ini cerita simbolis akan ketakutan diketahuinya perilaku masturbasi , juga kecendrungan Voyeurisme (suka mengintip) dan biasanya berbau seksual. Testi wanita sering mengungkapkan rasa takutnya, misalnya takut diancam perampok atau takut diserang. Sedangkan pada testi laki-laki sering terungkap cerita yang mengambarkan laki-laki yang menolong wanita dalam kesulitan. Kartu ini juga berhubungan dengan seminari tempat saya belajar dulu pada tahun 1994 -- 1995. Saya kira yang pernah belajar di seminari itu tau apa yang saya maksudkan.
antje Rasuh Sepertinya kartu 5 sudah menjadi amat populer, yang sering dihubungkan dengan diri saya.s iniJantje Rasuh Di atas adalah interpertasi negatif yang biasa diungkapkan subjek. Sedangkan dari sisi positifnya berkaitan dengan membuka pintu setengah, Vouyurisme, merupakan aktivitas dari tempat satu ke tempat yang lain hal ini berhubungan dengan nTravel dan nCognizance serta nUnderstanding. dapat berfusi dengan nAchievment dan nRecognition. nTravel adalah ingin merasakan pengalaman baru, daerah baru, menjelajahi daerah baru dan berpetualang, menulis novel dsb. nCognizance berupa: mengungkapkan rasa ingin tahu, mencari, menyelidiki, menjelajahi, bertindak seperti detektif, mengitip, bertanya, melihat, menyimak, menginpeksi, membaca mencari pengetahuan. nReconition ialah mencari penghargaan, perhatian dan pujian.Jadi dalam rangkaian cerita dalam kartu 5, bisa seorang wanita mengecek putra atau suaminya untuk berangkat kuliah, kerja (nCognizance, nUnderstanding, nTravel ----->nAdchievment -------->nRecognition (contoh penghargaan internasional). Jadi menurut teori kebutuhan Henry Murray perilaku manusia dapat dimotivasi oleh kebutuhan biologis dan psikologis. Beberapa hal di atas adalah kebutuhan psikologis. Jadi saya menjelaskan hal ini sekali lagi untuk memahami suatu Game.
The Game.....
Tes Rorschach, tes ini juga masuk dalam permainan menekan diri saya. Artinya prinsip-prisip teori psikologi pada setiap kartu digunakan mereka untuk menekan saya.ini
  • Jantje Rasuh Mengenai Teknik Rorschach (The Rorschach Technique) permainan kartu nomor V (lima). Kartu ini seiring di interpretasikan dengan kupu-kupu dan kelelawar besar. Kupu-kupu berhubungan dengan prostitusi dan kelelawar dengan tumbalisme (diasosiakan dengan hewan penghisap darah dll). Jadi hal ini berlaku pada permainan. Hal yang berhubungan dengan tumbalisme juga ada kartu-kartu yang berhubungan dengan bercak darah, tulang-belulang. Kalau pendekatan ilmiah menggunakan metode kuantitatif atau lebih mengacu pada prinsip Nomothetic.

  • Jantje Rasuh Anjing yang Bijak Suatu hari seekor anjing yang bijak melintasi di dekat sekawanan kucing. Saat ia makin dekat dan melihat bahwa kucing-kucing itu sedang sangat serius dan tidak memerhatikannya, ia berhenti. Lalu tampil ke tengah-tengah kawanan itu seekor kucing besar yang menyeramkan dan menatap mereka dan berkata: "Saudaraku, berdoalah kalian; dan ketika kalian berdoa tanpa lelah, niscaya akan turun hujan tikus." Dan si anjing tertawa dalam hati mendengar ucapan itu dan menjahui mereka sambil berkata: "O kucing-kucing yang dungu dan buta, tak pernah tertulis seperti itu sejak Zaman leluhurku; yang akan turun dari langit melalui doa, iman dan permohonan kita bukanlah tikus melainkan tulang belulang. (Kahlil Gibran).

  • The Game......
    Masih berhubungan dengan kartu nomer 5 pada C.A.T. Gambar kartu ini berupa ruangan yang gelap terdapat tempat tidur. Biasanya anak -anak mengamati kartu ini kemudian merasa bingung lalu muncul pemikiran atau bayangan anak apa yang terjadi pada orang tua ketika tidur. Kartu ini mengungkap hubungan keluaraga. Hal yang berkaitan dengan kartu ini yaitu korupsi, tumbalisme dalam prespektif permainan (the game). Ruang gelap berhubungan dengan nyamuk yang mengisap darah (ada yang akan dikorbankan). Hal ini orang yang mendapat uang biasanya membangun rumah yang terdapat ruang gelap dengan tempat tidur, artinya ada yang akan di korbankan (kematian). Yang menjadi tumbal biasanya anggota keluaraga atau orang yang termasuk dalam klan atau kelompok mereka.



     mengungkapkan profile testee dengan analisis profile berupa: emosi, imajinasi, intelek, dan aktifitas yang kemudian terjabarkan dalam dinamika psikologis melalui melengkapi gambar namun mengandung konflik dan dinamika. Akan teapi tes ini digunakan dalam sebuah permainan yang memakan korban (tumbal), kasus prostitusi dan korupsi, dll. Stimulus yang dimainkan berhubungan dengan saya yaitu stimulus 5. Stimulus ini dapat dibuat menjadi jalan, bangunan, rumah atau gedung, alat transportasi (darat, laut, udara). Selain itu juga stimuli ini masuk kelompok yang memiliki kualitas konstruksi teknik atau disebut kelompok stimulus maskulin. Jika subjek menyelesaikan stimulus ini dengan gambar bersifat teknik berarti ia cenderung memiliki afinitas kualitas tersebut. Sedangkan kalau gambar organik (hidup) berarti ia cenderung memiliki sensibilitas atau kepekaan yang terganggu. Dalam permainan orang yang mendapatkan uang untuk membangun atau membeli alat-alat (transportasi) yang berhubungan dengan teknikal atau dalam bentuk pekerjaan. Untuk itu ada yang menjadi korban. Hal ini berhubungan dengan stimulus 2, yang dibuat menjadi gambar tikus yang bersembunyi di batu besar sehingga hanya ekor yang kelihatan. Artinya, orang yang menerima uang adalah tikus, dan yang akan dikorbankan adalah batu. Oleh karena itu permainan ini banyak digunakan oleh mereka yang membangun rumah, jalan dan yang terkait dengan pemanfaatan batu, misalnya tempat parkir kendaraan. Begitulah permainan dalam kelompok, keluarga, antar kelompo dsb. Siapa yang kalah atau lemah akan menjadi 
    .

  • Saya pernah menulis mimpi menjelang fajar. Dalam tulisan itu menggunakan konsep psikologi eksistensial dari Ludwig Binswanger dan Medard Boss, tentang " dilemparkan atau keterlemparan" , perjuangan ke arah kebebasan, autentik dan menjadi pemenang.


aya sebenarnya bukan orang Indonesia asli. Saya keturunan orang Jepang, Taliban, Korea, dan Portugal. Tetapi darah saya cenderung sama dengan orang Taliban. Darah saya terbentuk dari kerasnya kehidupan di Timur Tengah dan padang pasir. Ternyata mereka hidup atau makan dan minum karena darah seorang Taliban. Saya sangat suka dengan wanita cantik keturunan orang India atau Arab.

Komentar


Izinkanlah
"..........Izinkanlah aku mengakhiri semua
Izinkanlah aku mengakhiri dusta
Dan kepalsuan yang kau samarkan......." (11 Januari 2020).


Dari Gagal Jantung ke Gagal Bayar
Berhubungan dengan munculnya masalah gagal bayar suatu skandal asuransi dan kemunculan kerajaan-kerajaan baru saat ini menarik untuk ditelaah. Apakah kedua fenomena itu ada hubungannya. Sejumlah Perusahan asuransi mengalami kerugian hal itu berkaitan dengan banyak polis asuransi nasabah yang harus dibayar oleh perusahan asuransi. Itu karena ada pemengang polis yang melakukan manipulasi atau pemalsuan data, misalkan mengorbankan orang lain yang didaftarkan sebagai pemengang polis, atau terjadi moral Hazard. Banyak organisasi yang bermunculan entah swasta, formal, informal, keagamaan, pemerintahan misalkan perangkat desa, daerah-daerah pemekaran, hingga kerajaan-kerajaan baru. Mereka yang menjadi anggota organisasi tersebut bisa jadi diikutkan asuransi, sehingga anggota biasa dapat menjadi pemimpin, raja penganti karena diikutsertakan asuransi. Mereka itu akan dikorbankan, dibunuh, dibuat berpenyakit sehangga dapat menagih polis mereka pada perusahan asuransi. Berikut 49 Jenis Penyakit Kritis yang dikutip dari PT Asuransi Allianz Life Indonesia, September, 2009:
1. Serangan jantung pertama
2. Stroke
3. Operasi Jantung Koroner
4.Operasi Pengantian Katub Jantung
5. Kanker
6. Gagal Ginjal
7. Kelumpuhan
8. Multiple Sclerosis
9. Transpalansi organ Vital
10. Penyakit Alzhemer/ Gangguan Otak Organik Degeneratif yang tidak dapat pulih kembali
11. Koma
12. Penyakit Parkinson
13. Terminal Illness
14. Penyakit Paru-paru Kronis / Tahap akhir
15. Penyakit Hati Kronis
16. Penyakit motor Neuron
17. MuscularDystrophy
18. Anemia Aplastis
19. Operasi pembuluh Aorta
20. Hepatitis Fulminant
21. Pulmonary Arterial yipertension Primer
22. Menginitis Bakteri
23.Tumor Otak Jinak
24. Radang Otak.
25. Luka Bakar
26. Poliomyelitis
27. Trauma Kepala Serius
28. Apalic Syndrome
29. Penyakit Jantung Kroner lain yang serius
30. Agioplasti dan Penatalaksanaan invasif lainnya untuk penyakit jantung kroner
31. Lupus Eritematosus Sistemik (Systemic Lupus Erythemalosus)
32. HIV yang didapatkat melaui Tranfusi Darah dan Pekerjaan
33. Tuli (Hilangnya fungsi indra pendengaran)
34. Bisu ( Kehilangan kemampuan bicara).
35. Kebutaan
36. Skleroderma Progresif
37. Penyakit Kista Medulary
38. Cardiomyopathy
39. Aneurisma Pembuluh darah Otak yang Mensyarakan Pembedahan.
40. Terputusnya Akar-akar Syaraf Plexus Brachialis
41. Stroke yang memerlukan Operasi Arteri Carolid
42. Operasi Scoliosis Idiopatik
43. Pankreatitis Menahun yang Berulang
44. Penyakit Kaki Gajah Kronis
45. Hilangnya kemandirian Hidup.
46. Kematian selaput otot atau Jaringan (Gangrene).
47. Rheumatoid Arthritis Berat.
48. Colitis Ulterative Berat (Cronh''s disease)
49. Penyakit Kawasaki Yang Mengakibatkan Komplikasi Pada Jantung.
Jadi ada PT asuransi yang memiliki prodak asuransi, akan membayar nasabah asuransinya yang melakukan kontrak secara legal karena sudah membayar premi di atas 90 hari atau 3 kali membayar premi. Ada Juga Perusahan asuransi yang akan membayar premi sampai usia tertentu karena menderita penyakit kritis yang ditenukan perusahan atau membayar plafon sesuai perjanjian karena kematian. Hal yang sama berlaku karena cacat anggota tubuh menurut kriteria mereka. Dengan demikian menjamur lah peserta asuransi, anggota kerajaan baru. Anehnya ada pemabuk, pencuri, penjudi tiba-tiba berubah gaya hidupnya menjadi seperti seorang raja, atau memiliki usaha misalnya peternakan yang sangat besar (pada hal punya orang lain atau fiktif).


Setelah kapal-kapal China atau Tiongkok diusir dari wilayah Natuna yang menjadi wilayah ZEE Indonesia, harusnya warga negara China yang berdomisili di Indonesia atau NKRI secara ilegal diusir juga. Lalu bagaimana dengan warganegara Filipina, ada yang mengaku China sudah bertahun-tahun tinggal di Indonesia (SULUT) terlibat kasus korupsi asuransi Jiwasraya? Misalnay pemalsuan identitas, polis asuransi dll. Apakah dalam kasus korupsi asuransi Jiwasraya adanya nasabah fiktil, tumbalisme, pemalsuan polis, penggunaan identitas orang lain, pemalsuan data berhubungan dengan Capacity, Character, capital nasabah. Khusus berkaitan dengan bank berhubungan dengan Collateral berkaitan dengan kredit. Apakah juga Banker, Dokter, Notaris, tokoh masyarakat, tokoh agama terlibat manipulasi data dalam kleim polis asuransi? 17 Januari 2020.                       Iran juga dapat mengembangkan senjata nuklirnya atau rudal Nuklir di Sulawesi Utara, Langowan -Kawangkoan. Uji coba rudal nukrir ditembakan pada kerajaan-kerajaan baru yang katanya dapat menggagalkan senjata nuklir.                                                                                                                   














Berpikir dan bertindak SMART sebuah konsep dalam manajemen strategis atau perencanaan strategis yang berhubungan dengan target atau goal. Specific: hal tertentu, bagian tertentu atau hasil spesifik yang akan dicapai. Measureable: dapat diukur, tidak terlalu abstrak. Target atau tujuan jangkah pendek dan panjang dapat diukur. Attainable: dapat dicapai. Untuk membuat tujuan kelompok atau organisasi, institusi perlu adanya audit eksternal, audit internal, analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats), analisis SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) dll. Realisic: Realistis, kelihatan. Timeliness: ada jangka waktunya, waktu yang tepat. 1 Feb. 2020.

Measureable berhubungan juga dengan Recruitment, evaluasi kinerja, penelitian dll. Evaluasi kinerja berdasarka KPI (Key Performance Indicator). KPI ini diperoleh dari data Job Accountability yang meliputi: informasi mengenai posisi pemengang jabatan, fungsi utama jabatan, Performance Standard, tanggungjawab kerja, proses kerja, deskripsi tugas, integrasi kerja pemegang jabatan. Hal-hal tersebut berdasarkan tingkatan jabatan atau depertamen berupa KRA (Key Result Area) hingga individual. Setiap manual berisi informasi mengenai hasil evaluasi berdasarkan indikator yang dibuat dan terdapat Rating Scale. Dari semua hasil tersebut kemudian dapat ditetapkan Reward dan Punishment. 6 Feb 2020


Menurut saya pernyataan Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi :"Agama musuh Pancasila " adalah sebuah "alat ukur" atau tes. Metode seperti itu lasim dalam ilmu sosial atau sosiolog. Hal tersebut dikenal dengan Tic Tac Toe, Good Guy, Bad Guy, untuk melihat atau mengetahui suatu respon kontroversial, Dari respon yang diberikan berupa pendapat, gagasan, ungkapan perasaan akan terlihat seberapa dalam pemahaman orang Indonesia tentang agamanya dan Pancasila. Dari data-data tersebut biasanya dijadikan acuan, referensi untuk sebuah program. Dalam ilmu psikologi metode seperti itu dikenal dengan Tes Proyektif.


Menurut saya pernyataan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto tentang masker hanya digunakan orang sakit, dan orang sehat yang berada di tempat tidak terdapat wabah virus corona tidak perlu menggunakan masker, pada saat ini pernyataan itu keliru. Pernyataan itu dikatakannya saat memberi klarifikasi tentang 2 pasien RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso yang positif menderita covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Hal itu keliru karena beberapa hari ini musim hujan, banjir, banyak sampah yang bisa mengakibatkan masyarakat Indonesia khususnya di pulau Jawa menderita infeksi saluran pernafasan. Atau muncul penyakit lain yang dapat melemahkan daya tahan tubuh atau anti bodi. Disamping itu Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, sulit untuk mengontrol atau mengendalikan resiko masuknya penderita virus corona.Hal lain misalnya orang-orang yang tinggal di tempat banyak peternakan babi, ayam yang baunya dapat memicu munculnya penyakit saluran pernafasan. 3 Maret 2020.

  •  Ada 3 metode untuk menganalisis respon-respon yang muncul. Pertama, Content Analysis: menentukan tokoh-tokoh yang muncul, Need, kecendrungan emosi. Kemudian dilakukan Skoring berdasarkan intensitas, durasi, frekuensi dan peran dalam cerita. Kedua, Depth Interpretation: didasarkan pada teori-teori psikologi dan praktek psikoanalisis. Kesimpulannya dapat divalidasi dengan data-data yang diperoleh dalam praktek psikoanalisis. Ketiga, Formal Analysis: didasarkan pada analisis topik, struktur, gaya, suasana, taraf realism, kekuatan plot, dan bahasa yang digunakan dalam cerita. Melalui berbagai atribut tersebut dicari data tentang bagaimana tempramen, kematangan emosi, kemampuan mengamati, intelektualitas, imajinasi, estetik, kemampuan menulis, kealihan berbahasa, pemahaman psikologis (psikologi insight), kepekaan terhadap realitas, (reality sense), Intrapersepsi, ekstrapersepsi, integritas kognisi, dsb.



Gagasan dari Fatima Mernisi tentang menulis dari tulisan di bawah ini. 23 April 2020.
Komentar
Tulis komentar...


Halaman kedua dari tulisan: To Write Is To Live Twice
mengungkapkan pengetahuan, pengalaman, perasaaan, atau imajinasinya. Penulis sejati adalah dia yang telah memutuskan untuk melakukan perjalanan panjang menuju kerendahan hati. Penulis tipe ini berusaha mendalami makna bahasa. Kosa katanya luas. Tulisannya seperti tarian. Mutu dan kedalaman buah penanya selalu terjaga. Dia bukan sekedar "pemulung ide" karena di dalam setiap tulisannya, orang selalu menemukan kesejatian, kreativitas, dan refleksibilitas. Karena setiap tulisan yang ia lahirkan adalah hasil dari proses pengamatan (penelitian), dan/ atau pergulatan pribadi. Pemberdayaan Diri
Seorang penulis juga seorang pembaca terampil. Membaca dan menulis adalah dua kekuatan yang mampu melambungkan seorang penulis (Hernowo, 2003). Dua kegiatan ini ibarat dua pasang sayap, yang kalau dilatih akan menerbangkan pemiliknya kemanapun. Dengan membaca, kita menjaring informasi yang kemudian kita olah menjadi sumber ilham. Inspirasi menjadi kekuatan dalam rangka memperkaya cara bereksistensi dan memaknai pergumulan hidup. Dengan membaca, kita mendapatkan kebajikan, kiat, konsep, falsafah, agar hidup menjadi semakin bijak dan bermakna.
Harap juga diingat, dengan menulis, kita pun berpeluang mengatur lagi, menyeleksi, mengelompokkan renik-renik pengalaman, baik ril maupun imajinatif, kemudian membingkai semua itu dalam aksara yang menggugah orang lain karena daya entaknya. Maka, ketika menulis, kita sebenarnya bukan sekedar menderetkan huruf-huruf atau mempermainkan kata-kata, tetapi berdialog dengan diri sendiri. Pada saat yang sama, kita juga sedang menata kembali diri kita sendiri, yang mungkin sudah berantakan akibat belbagai tuntutan hidup yang kejam.
Dengan menulis, kita menjadilkan hidup tidak itu-itu melulu. Seorang dosen dapat menemukan gairah dalam rutinitasnya; guru dapat lebih menghargai waktu dan kewajibannya; dan pengangur dapat memaknai waktu hidupnya. Ini terjadi, karena setiap penggal tulisan menuntut kita untuk mengamati, meneliti, dan mencermati. Maka, benarlah kata orang, seorang penulis terpanggil untuk hidup dua kali. Artinya melalui kegiatan kreatif ini, kita sedang berupaya mengenal diri sendiri. Dalam bahasa Dag Hammerskjold, kita sedang melakukan perjalanan ke dalam diri kita sendiri (Inward Journey), perjalanan yang jauh dan melelahkan. Kalau begitu, siapa bisa menyangkal kenyataan bahwa dengan menulis orang memberdayakan dirinya? Bukankah seorang guru harus terus memberdayakan dirinya agar dapat memberdayakan muridnya?
Fenomena Adrea Hirata penulis novel laris Laskar Pelangi (2005) berdampak luar biasa. Kini semakin banyak orang ingin menjadi penulis. Siapa yang tak mau jadi seperti pemuda asal Belitong, yang dulunya bukan siapa-siapa, tetapi kini tenar dan kaya raya, hanya karena menulis novel? Orang terjebak dalam pola pikir instan dan mengira dengan mengikuti kursus menulis, pelatihan jurnalistik seminggu, lokakarya penulisan kreatif tiga bulan, ia langsung menjadi penulis top. " Bahkan, fakultas sastra tidak melahirkan penulis," kata Prof. Dr. Siti Chamamah dari Fakultas Sastra dan Budaya UGM. Menurutnya, penulis sejati lahir dari upaya keras seseorang untuk memahami pergulatan hidupnya. Ilham adalah buah dari kerja keras. Hal senada dikatakan Benjamin Fraknlin, Either write something worth reading or do something worth writing". Tulislah sesuatu yang layak dibaca atau lakukan sesuatu agar layak ditulis. Sebuah tulisan bermutu lahir dari rangkaian aksi, kerja keras, dan pergumulan untuk memaknai kehidupan.
Guru Menulis
Guru sebagai insan pencerdas sangat dekat dengan dunia baca tulis. Ibaratnya, kalau orang lain masih berjarak 5 langkah dari kesempatan menjadi penulis, guru tinggal selangkah lagi, karena guru selalu berurusan dengan tugas membaca dapat mengasah minat bacanya. Minat baca dapat mendorongnya menjadi penulis. Dan apa saja yang dibaca guru dapat menjadi sumber tulisan. Tentu menulis itu gampang-gampang susah. Pada awalnya susah karena membutuhkan energi dan stamina, tetapi lama kelamaan menjadi gampang. Ala bisa karena biasa. Itulah yang dirasakan Arswendo Atmowiloto penulis buku" Mengarang Itu Gampang" (1987). Jadi pada awalnya, menulis itu susah. Dari pengalaman sendiri, saya melihat ada 3 hal sekaligus yang dilakukan ketika seseorang menulis. Pertama, sang penulis sedang membangun komunikasi dengan pembacanya. Agar komunikasi tetap terjaga, penulis harus selalu mengandung pertanyaan intropektif: apakah yang saya sampaikan ini menarik, menggugah atau berguna? Apakah masih ada cara lain yang lebih tepat mengatakannya? Kedua, sang penulis juga sedang melakukan proses penciptaan makna (a meaning making proses). Disini ia menggunakan pemahaman intuitifnya untuk meraba-raba di dalam kegelapan, apa kiranya yang dimaknai pembaca ketika membaca tulisannya. Ketiga, penulis sedang membujuk pembaca untuk terus membaca tulisannya. Jadi, penulislah yang menentukan apakah tulisannya sanggup mencairkan gagasannya atau tidak. Moga-moga tulisan ini membuat pembaca terbujuk untuk mulai meulis. Dari pada terus menekuni teori tentang cara menulis dan meneliti, lebih baik memulainya. Puncak gunung tak akan pernah bisa didaki oleh orang yang ingin diyakini terus-menerus, melainkan oleh dia yang berani membuang langkah pertama.****
*) John de Santo, staf pengajar ASMI Santa Maria Yogyakarta. 27 April 2020


Key Performance Indicator berdasarkan Job Accountability dapat menjadi dasar pemberian Reward dan Punisment. Ada juga analisis yang menggunakan model Boston Consulting Group (BCG) ketika membuat portofolio. Dalam model BCG terdapat 4 kuadran untuk mengetahui kinerja perusahan yaitu: Kuadran I disebut Tanda Tanya yang berarti: pangsa pasarnya rendah tetapi bersaing dalam industri yang terus bertumbuh. Kuadran II ialah Bintang, yang berarti memiliki pangsa pasar relatif tinggi dan industri tinggi. Kuadran III adalah Sapi Perah, berarti: pangsa pasar relatif tinggi, bersaing dalam industri yang pertumbuhannya relatif lambat. Kuadran IV adalah Anjing: pangsa pasar rendah dan industri tumbuh rendah.
Untuk Timeliness penggunaaan teknologi sangat membantu. 6 Feb 2020.


BAGAI PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
Ia adalah seorang bapak yang sudah memasuki usia lanjut. Seringkali ia duduk di depan jendela dan memandang ke luar jalan di depan rumahnya. Dari lantai 2 itu ia melihat orang yang lewat. Terkadang pandangannya kosong, serius, muram dan bahagia. Acap kali ia menatap kebawah ke arah jalan sambil mengisap rokok. Terkadanp ia meneguk secangkir kopi sambil menatap ke luar jendela, mengucapkan beberapa untaian kata kepada orang yang lewat. Ekspresi wajahnya lebih banyak terlihat muram, kosong, terdiam. Entah apa yang ia pikirkan dan rasakan. Apakah ia memikirkan istrinya yanh sudah pergi dengan laki-laki lain atau mengingat anak laki-lakinya yang dibiarkannya meninggal, atau merindukan sesuatu yang tak kunjung datang (terwujud). Hal itu telah dilakukanya hampir hari demi hari, minggu ke minggu, bulan, hingga tahun ke tahun. 21 Maret 2020.

Ada banyak "bagai pungguk merindukan bulan". Sampai mereka melakukan perbuatan yang melampaui dirinya sendiri atau melakukan perbuatan yang bukan wewenangnya (bdk. bevoeg). Bahkan mereka menciptakan "bulan" sendiri. Apakah itu ada hubungan dengan "Delusi Grandeur". 21 Maret 2020.
Tahun 2009 saya batal menjadi PNS. Pada hal saat tes CPNS saya menjawab dengan benar Vasektomi pada laki-laki dan Tubektomi pada perempuan. Kali ini saya sedang membuat sawah dan berencana menanam padi. Kalau kali ini saya batal lagi menanam padi atau bakeror (menanam padi ladang dengan cara dihambur), saya akan kursus bakrol (membuat rambut lurus menjadi berombak atau Baolven, atau keriting). Dengan begitu saya akan bekerja di salon, ruangannya ber-AC, mencium bau sampoo dan tidak bau lumpur sawah. Apa lagi ada fenomena yang cukup lama berlangsung. Dimana yang ke salon tidak hanya selebriti, artis, model, tetapi juga petani, peternak, pemanjat kelapa dan pembuat kopra, tukang, tukang ojek, tukang tibo dan lain-lain. Dari segi umur mulai dari anak-anak hingga manula pada ke salon. Anak, remaja, yang bercita-cita menjadi model, bintang vokalia, bintang iklan, artis pada ke salon. Jadi kalau batal menanam padi saya mau kursus bakrol supaya kerja di salon dan dapat BLT (bantuan langsung tunai) secara berkala, yang penting rajin ke Gereja. Uangnya akan saya gunakan beli HP supaya dapat hadiah dari Telkom buat beli kendaraan, uang itu bisa lebih dari 500 jt bahkan hingga lebih dari 30 M (7 Desember 2022).

"Aku lelaki punya harga diri" (7 Desember 2022).

Berkaitan dengan vasektomi, sperma terbentuk dalam testis pada bagian tubus seminiferus dan keluar melalui epididimis mengalir pada saluran vas deferens kemudian tersimpan di vesica seminalis yang akan keluar dari tubuh apabila terjadi mimpi basa, masturbasi, dan coitus. Saluran vas deferens yang dipotong dan diikat ketika dilakukan vasektomi. (29 Desember 2022).




 Majalah MANLY edisi 02 September 2005 Contents nya dijadikan Games, misalnya: Executive, Menyingkap Tabir Dari Ruang Kerja, Reward and Punishment Yang Objektif, Buah Kerja Cerdas. (19 Feb. 2020).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permasalahan Anak Usia Sekolah Dasar

Permasalaha Anak Usia Sekolah Dasar Gerakan pembentukan karakter begitu gencar dibicarakan saat ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang betapa penting pembentukan karakter. Menurut Stephen R Covey (2004) 90 persen nilai kepemimpinan adalah karakter. Sementara penelitian yang dilakukan di Harvard University menunjukkan 80 %   perilaku seorang pemimpin tergantung pada karakter personal orang tersebut (Warren Benis, dalam Educare Mei 2009). Dalam pembentukkan karakter perlu juga diperhatikan problem atau situasi konkrit yang dialami subjek atau anak didik. Sehingga pembentukan karakter itu bertolak dari permasalah real serta berbasis data. Saat upaya memahami pribadi anak didik kebanyakkan mengunakan teori yang berasal dari dunia barat.   Oleh karena itu, penelitian ini berupaya mengetahui permasalahan yang dialami oleh anak usia sekolah dasar secara kontekstual. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dalam memahami permasalahan anak usia

The Way of the Heart

                                                                     The Way of the Heart                                                            (Tulisan di bawah ini dari FB saya) Menurut Jules Chevalier masalah sosial yang dialami masyarakat Perancis setelah revolusi di abab 18 adalah individualitas, egoisme dan sikap acuh tak acuh.Ia menganalogikan masalah-masalah tersebut seperti penyakit atau wabah. Untuk mengatasi masalah tersebut menurutnya Hati Kudus Yesus adalah obatnya.Orang perlu berdevosi kepada Hati Kudus Yesus untuk menghadapi masalah tersebut. Namun yang ia maksudkan adalah sebuah gaya hidup menurut hati atau cara hidup menurut hati (the way of the heart) yang bersumber pada hati Kudus Yesus, bukan semata-mata perbuatan ritual atau kultus. Kemudian saat ini ada sekelompok orang yang ingin spiritualitas tersebut relevan dengan permasalahan hidup yang dihadapi oleh umat dan masyarakat. Hal itu berpengaruh pada proses menjadikan Jules Chevalier sebagai ora

Persepsi Generasi Muda Katolik Terhadap Katekis dan Guru Agama

Persepsi Generasi Muda Katolik Terhadap Katekis dan Guru Agama Katolik. Jantje Rasuh Abstrak Generasi muda merupakan tulang punggung Gereja, bangsa dan negara. Eksisnya Gereja akan ditentukan oleh generasi mudanya.   Begitu juga dengan pelayanan pastoral Gereja Katolik yang membutuhkan orang muda untuk menjadi guru agama dan katekis. Guru agama Katolik berperan penting dalam pewartaan iman Katolik melalui kesaksian hidup, pendidikan dan pengajaran. Kurangnya orang muda untuk menjadi guru agama dan katekis menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi orang muda Katolik terhadap guru agama dan katekis. Penelitian dilakukan pada Sekolah Menengah Atas   Yoanes XXIII Merauke dan SMA Yos Sudarso Merauke. Responden berjumlah 214 orang kelas X sampai XII, terdiri dari 145 siswa SMA Yoanes XXIII dan 69 siswa SMA Yos Sudarso. Pengambilan data dengan metode angket, yaitu angket persepsi terhadap guru agama Katolik dengan nilai reliabilitas Internal