Langsung ke konten utama

RECIPROCAL


                                                        RECIPROCAL
           Ada peneliti membuat eksperimen pada seorang subjek dengan memberikan treatment agar subjek mengalami gejala Unwelt, Mitwelt dan Eigenwelt (Artificial Adversity). Tetapi anehnya subjek cukup mengerti beberapa dasar penelitian eksperimen. Selain itu ia juga melakukan eksperimen sosial dengan permainan Tic Tac Toe untuk meneliti korupsi (penyakit masyarakat). Dari eksperiman ini menunjukkan adanya beberapa variabel yang dominan, berupa: Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Prostitusi, Perebutan Kekuasaan dan Prestise. Ternyata peneliti tadi masuk dalam pusaran korupsi. Lagi pula Observer penelitiannya terkesan melakukan rekayasa data; ADA UANG ADA DATA. Misalnya subjek meninggal karena "diracuni" dikatakan bunuh diri.Makanan atau minuman subjek tanpa diketahuinya diberikan obat stimulan atau depresan. Selain itu terdapat "bahasa yang serba terbalik" sedih dikatakan senang, cukup berani dikatakan penakut. Identitas subjek DIPERTUKARKAN dengan orang lain. Perbuatan orang lain dikatakan perbuatan subjek. Milik subjek dibilang milik orang lain. Peneliti juga begitu, pembunuhan karakter dikatakan therapai, dehumanisasi dikatakan treatment. Perilaku korupsi disebut budaya.
      Kalau begitu, apakah datanya reliabel dan valid? Data reliabel belum tentu valid, sedangkan valid kemungkinan besar reliabel. Ada bias? Halo Effect? Apa telah terjadi hubungan interaktif? karena penelitinya juga mengalami gejala Umwelt, Mitwelt dan Eigenwelt (vicarious). 29 sep 2016.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keabsahan

                                                                               Keabsahan Berdasarkan ijazah S1 saya dengan nomor seri ijazah: 16278/SD/F.Psi./05 yang dikeluarkan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya dinyatakan lulus S1 psikologi tanggal 30 Juni 2005. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terakreditas pada tanggal 23 Juni 2000 berdasarkan keputusan badan akreditas nasional perguruan tinggi Depertamen Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 012/BAN-PT/AK-IV/VI/2000. Masa berlaku akreditas itu jangka waktunya 5 tahun dan akan berakhir pada tanggal 23 Juni 2005. Jika ditinjau dari masa berlaku akreditas Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma / USD ijazah S1 saya dikeluarkan atau saya dinyatakan lulus S1 psikologi setelah masa berlaku akreditas telah jatu tempo. Artinya telah lewat 7 hari.             Akan tetapi saya lulus ujian sarjana pada tanggal 7 Juni 2005, telah menyelesaikan semua persyaratan akademik untuk me

Permasalahan Anak Usia Sekolah Dasar

Permasalaha Anak Usia Sekolah Dasar Gerakan pembentukan karakter begitu gencar dibicarakan saat ini seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang betapa penting pembentukan karakter. Menurut Stephen R Covey (2004) 90 persen nilai kepemimpinan adalah karakter. Sementara penelitian yang dilakukan di Harvard University menunjukkan 80 %   perilaku seorang pemimpin tergantung pada karakter personal orang tersebut (Warren Benis, dalam Educare Mei 2009). Dalam pembentukkan karakter perlu juga diperhatikan problem atau situasi konkrit yang dialami subjek atau anak didik. Sehingga pembentukan karakter itu bertolak dari permasalah real serta berbasis data. Saat upaya memahami pribadi anak didik kebanyakkan mengunakan teori yang berasal dari dunia barat.   Oleh karena itu, penelitian ini berupaya mengetahui permasalahan yang dialami oleh anak usia sekolah dasar secara kontekstual. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dalam memahami permasalahan anak usia

Lanjutan The Game

The Game Gambar di bawah ini adalah tes melengkapi gambar atau Wartegg. Dalam tes ini terdapat 8 stimulus yaitu: stimulus 1; Titik, stimulus 2; garis kecil menggelombang, stimulus 3; Tiga garis kecil yang menaik secara teratur, stimulus 4; segi empat hitam, stimulus 5; dua garis miring yang berhadapan, stimulus 6; garis-garis horizontal dan vertikal, stimulus 7; titik-titik membentuk setengah lingkaran, stimulus 8; garis lengkung. Tes ini sebenar alat ukur proyektif yang mau mengungkapkan profile testee dengan analisis profile berupa: emosi, imajinasi, intelek, dan aktifitas yang kemudian terjabarkan dalam dinamika psikologis melalui melengkapi gambar namun mengandung konflik dan dinamika. Akan teapi tes ini digunakan dalam sebuah permainan yang memakan korban (tumbal), kasus prostitusi dan korupsi, dll. Stimulus yang dimainkan berhubungan dengan saya yaitu stimulus 5. Stimulus ini dapat dibuat menjadi jalan, bangunan, rumah atau gedung, alat transportasi (darat, l